DISCLAIMER!
=== Secangkir kopi
panas === © Mizuhashi Yuki
All Character here is Mine!
Yuka
sedang menyapu lantai saat melihat adiknya memasukkan obat kedalam minumannya.
“Heh! Apa yang lu masukin?” tanya Yuka menginterogasi.
“Emm, obat. Emang kenapa?” jawab Yuki lalu bertanya.
“Astaga! Gue tau lu sedang stres gara-gara Ulses kemarin tapi gak gini juga caranya.” Ucap Yuka marah.
“...?” Yuki bingung.
“Ingat! Narkoba itu dilarang!” kata Yuka mengingatkan adiknya supaya sadar.
“Siapa yang Narik kolor bapak (Narkoba)?” tanya Yuki dengan innocence face-nya. :-D
“BAKA! Bukan itu, tapi narkoba yang obat-obatan termahal itu loh!” kata Yuka lagi.
“Oh itu.”
“IYA!”
“Terus?” tanya Yuki masih dengan innocence face-nya.
“Lu buang tuh kopi!” perintah Yuka.
“Eh, kenapa?” tanya Yuki yang masih gak ngerti.
“Bukannya lu masukin tuh obat ke dalam kopi kan?” tanya Yuka lagi.
“Iya.” Jawab Yuki singkat.
“Ya udah buang kopinya cepat!” perintah Yuka lagi.
Yuki malah memiringkan kepalanya masih gak nyambung sama kakaknya. :-D
“ARRGGHH.” Teriak Yuka frustasi sambil mematahkan sapu yang dipegangnya menjadi 2 bagian. #waw
“Kakak aneh deh.” Ucap Yuki.
“Pokoknya buang tuh kopi sekarang!” perintah Yuka sambil menodongkan sapi-eh? sapu maksudnya kearah Yuki.
“Emang ada apa dengan kopi ini?” tanya Yuki lagi.
“Lu masukin Narkoba kedalam kopi itu kan?” tanya Yuka yang sudah marah stadium gelora bung kartolo. #hah?
“Siapa yang masukin narkoba?” tanya Yuki.
“Lah itu tadi?” tanya Yuka sambil menunjukkan rekaman(?) dari HP-nya.
“Oh, itu. Itu bukan Narkoba tapi obat penurun panas.” Jelas Yuki.
“Obat penurun panas?” sekarang Yuka yang bingung.
“Iya, soalnya kopinya terlalu panas, jadi gue masukin deh tuh obat, biar cepat dingin kopinya.” Jawab Yuki dengan senyum innocence-nya. :-D
Yuka cengo ditempat.
‘kayaknya ini efek dari Ulses kemarin nih.’ Batin Yuka sweatdrop.
“Heh! Apa yang lu masukin?” tanya Yuka menginterogasi.
“Emm, obat. Emang kenapa?” jawab Yuki lalu bertanya.
“Astaga! Gue tau lu sedang stres gara-gara Ulses kemarin tapi gak gini juga caranya.” Ucap Yuka marah.
“...?” Yuki bingung.
“Ingat! Narkoba itu dilarang!” kata Yuka mengingatkan adiknya supaya sadar.
“Siapa yang Narik kolor bapak (Narkoba)?” tanya Yuki dengan innocence face-nya. :-D
“BAKA! Bukan itu, tapi narkoba yang obat-obatan termahal itu loh!” kata Yuka lagi.
“Oh itu.”
“IYA!”
“Terus?” tanya Yuki masih dengan innocence face-nya.
“Lu buang tuh kopi!” perintah Yuka.
“Eh, kenapa?” tanya Yuki yang masih gak ngerti.
“Bukannya lu masukin tuh obat ke dalam kopi kan?” tanya Yuka lagi.
“Iya.” Jawab Yuki singkat.
“Ya udah buang kopinya cepat!” perintah Yuka lagi.
Yuki malah memiringkan kepalanya masih gak nyambung sama kakaknya. :-D
“ARRGGHH.” Teriak Yuka frustasi sambil mematahkan sapu yang dipegangnya menjadi 2 bagian. #waw
“Kakak aneh deh.” Ucap Yuki.
“Pokoknya buang tuh kopi sekarang!” perintah Yuka sambil menodongkan sapi-eh? sapu maksudnya kearah Yuki.
“Emang ada apa dengan kopi ini?” tanya Yuki lagi.
“Lu masukin Narkoba kedalam kopi itu kan?” tanya Yuka yang sudah marah stadium gelora bung kartolo. #hah?
“Siapa yang masukin narkoba?” tanya Yuki.
“Lah itu tadi?” tanya Yuka sambil menunjukkan rekaman(?) dari HP-nya.
“Oh, itu. Itu bukan Narkoba tapi obat penurun panas.” Jelas Yuki.
“Obat penurun panas?” sekarang Yuka yang bingung.
“Iya, soalnya kopinya terlalu panas, jadi gue masukin deh tuh obat, biar cepat dingin kopinya.” Jawab Yuki dengan senyum innocence-nya. :-D
Yuka cengo ditempat.
‘kayaknya ini efek dari Ulses kemarin nih.’ Batin Yuka sweatdrop.
